KIRIM NDOWA (DO’A) TRADISI YANG MASIH DI URI-URI

Carik 10 Mei 2017 10:33:09 WIB

Tradisi berkirim do’a (kirim ndowa) adalah satu tradisi kuno yang hingga saat ini masih lestari dan diuri-uri oleh segenap warga Desa Pucanganom, pada hari Senin Wage warga padukuhan Pucanganom A dan Pringapus bersama-sama melaksanakan upacara adat tradisi ini. Tadisi tahunan ini selalu dilaksanakan usai pelaksanaan panen sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan YME karena selama tahun ini telah diberikan hasil panen yang melimpah.

 

Upacara adat ini dimulai dengan membuat pagar bambu yang dilaksanakan secara bergotong-royong dengan menggunakan bahan yang dikumpulkan secara suka rela oleh warga masyarakat padukuhan setempat, pagar bambu tersebut nantinya dipasang diarea petilasan leluhur masyarakat setempat.

Bagi warga Padukuhan Pucanganom A dan Pringapus petilasan atau makan Galih menjadi tempat utama pelaksanaan kirim do’a tersebut, masyarakat menyakini ditempat ini disemayamkan jasad leluhur mereka yang merupakan cikal-bakal masyarakat Padukuhan Pucanganom A dan Pringapus. Mereka percaya dengan ngalap berkah dimakam tersebut akan mendapatkan hasil panen yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai puncak acara dilaksanakan kenduri bersama, berbagai jenis makanan tersaji dalam bungkusan daun pisang yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh yang hadir dalam acara tersebut. Hal ini menjadi simbol betapa kekerabatan, persatuan dan persaudaraan menjadi tonggak utama dalam menjalani hidup bermasyarakat. (poet-sid)

Komentar atas KIRIM NDOWA (DO’A) TRADISI YANG MASIH DI URI-URI

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung