Petani Mulai Kewalahan

Carik 24 Oktober 2016 10:55:49 WIB

 

Curah hujan yang cukup tinggi memaksa masyarakat petani untuk berlomba-lomba menggarap ladangnya dengan sesegera mungkin, disisi lain datangnya musih hujan yang terlalu awal cukup membingungkan petani, ladang yang seharusnya dipersiapkan dengan lebih seksama hal itu tidak dapat dilakukan, yang pada akhirnya dengan segala upaya para petani berjuang semaksimal mungkin agar bibit yang telah tertanam bisa tumbuh secara maksimal dan memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Kebanyakan masyarakat melakukan pekerjaan secara maraton, melakukan penyiangan rumput liar yang tumbuh merajalela sementara anggota keluarga yang lain menyemai bibit, hal ini tentu saja tidak bisa memberikan hasil secara maksimal karena rumput yang sudah terlanjur tumbuh tidak segera mati.

 

Hal ini diakui oleh salah seorang petani warga Padukuhan Dengok, Tulus (35) mengatakan dirinya telah berusaha keras untuk membersihkan rumput liar yang tumbuh dan mengganggu pertumbuhan tanaman miliknya, namun beberapa hari kemudian tanaman pengganggu itu telah mulai tumbuh kembali, lebih lanjut dikatakannya biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan ini sudah cukup besar. Bahkan ia telah mencoba alternatif lain dengan melakukan penyemprotan dengan obat pembasmi rumput, namun karena cuaca yang kurang mendukung sehingga hasilnya kurang maksimal dan gulma pengganggu tersebut masih tetap tumbuh dengan subur. “Mudah-mudahan tahun ini memberikan panen yang lebih baik” ujarnya sedikit ragu. (sid-poet)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung